SEJARAH ULTRAS LAZIO
Sejarah Pembentukan organisasi fans groups SS Lazio, diketahui di Italia
sebagai tifoseria Laziale dimulai pada akhir tahun 1960-an, terdiri dari
sekelompok kecil supporter yang mengisi stadion Olimpico di Roma.
Mereka terbagi menjadi beberapa kelompok, Tuparamos, Eagles, Ultras,
Vigilantes, nab, Cast dan Marines yang kebanyakan terdiri dari para
pemuda.
Awal
mula terpecahnya beberapa grup pada tahun 1971, dan Ultras pertama
terbentuk, Commandos Monteverde Lazio, aka CML ’74. Pada tahun 1976,
G.A.B.A. (Grup Associati Bianco Azzurri) dibentuk, yang merubah namanya
menjadi Eagles Supporter pada tahun berikutnya. Nama itu dipengaruhi
dari Bahasa Inggris dan selama lebih dari satu dekade, Eagles Supporters
memimpin tribun Lazio, Curva Nord.
From 1978 to 1987
Pada
tahun 1978, sebuah grup yang disebut Viking Lazio dibentuk, dan mereka
mengambil tempat di Curva Sud. Dalam tahun yang sama, Eagles Supporters,
yang awalnya mulai berdiri di sebelah selatan, pindah ke Curva Nord,
yang menjadi tribun utama Lazio. Semua kelompok-kelompok kecil lainnya
mengikuti Eagles selain Viking.
Selama tahun 1980-an, Curva Nord
dijadikan penghargaan dan ditiru oleh seluruh Italia karena semangat dan
orisinalitas yang menjadikan meraka bagian dari tim. Selama ini, fans
Lazio menciptakan apa yang dikenal di Italia sebagai gemellaggio, atau
kembaran, dengan penggemar dari Bari, Torino dan terutama Triestina.
Saat
pertandingan Lazio-Padova pada tahun 1987, banner sepanjangan 10 meter
mengumumkan kedatangan grup ultras baru Irriducibili Lazio dibentuk oleh
Antonio Grinta. Irriducibili mengambil alih kuasa di Curva Nord dan
merevolusi cara fans Lazio mendukung tim mereka. Tidak lagi menggunkaan
drum tetapi yel-yel gaya Inggris yang di adopsi. Cara ini sangat cocok
dengan Eagles Suppoerters, dan 1992, Irriducibili Lazio menjadi grup
paling kuat setelah Eagles supporter dibubarkan.
Dengan
kedatangan presiden baru Sergio Cragnotti, Lazio masuk kualifikasi
kompetisi Eropa dan menjadi salah satu tim kuat dunia. Selama periode
ini, Ultras Lazio membentuk hubungan dekat dengan Interisti dan
Veronesi. Selain ini hubungan dengan pendukung dari Real Madrid, Chelsea
dan Paris Saint Germain dibangun.
Setiap perjalanan tidak pernah
dilewati walaupun jauh, kurang lebih sekitar 4.000 melakukan perjalanan
ke Dortumund dan Wina, 20000 ke Paris, 15000 ke Birmingham untuk Final
Winners Cup pada 1999 dan 10.000 ke Monaco untuk UEFA Supercup walaupun
hanya 3.500 tiket yang dialokasikan .
The New Millennium
Serie
A musim 2002-03 merupakan tahun yang penting bagi Irriducibili karena
mereka mencapai umur kelimabelas tahun dan pada tahun yang sama, Lazio
mempensiunkan jersey nomor 12, didedikasikan secara permanen untuk Curva
Nord.
Saat ini, Curva Nord masih dipimpin oleh Irriducibili
Lazio; bersama dengan mereka ialah CML’74, Viking, Ultras GLI, la Banda
Noantri, i gruppo Anni’70 dan Veterani di Tribuna Tevere. Legione
Mr.Enrich yang telah lama berbasis di Curva Sud-Maestrelli bersama
Ardite Schiere. Pada tahun 2004, Viking dibubarkan saat Banda Noantri
juga ditutup sementara. Pada tahun 2006, Sodalizio lahir, yang
memungkinkan seluruh fans Italia untuk mengikuti Lazio lebih aktif, baik
Kandang dan Tandang.
Gemellaggi
Ultras Lazio
berersahabatan erat dengan ultras dari Internazionale. Persahabatan ini
lahir pada pertengahan tahun 1980-an dan menjadi lebih kuat dalam
beberapa tahun terakhir dengan Final UEFA Cup 1997-98 di Paris, dan pada
seoason penetuan Serie A 2001-02 pada 5 Mei 2002 di Stadio Olimpico,
ketika banyak fans of Lazio mendukung Inter, oposisi mereka, berharap
mereka akan mengklaim Scudetto sebelum musuh terbesar Juventus.
Pertandingan berakhir 4-2 untuk Lazio, hasil yang membuat Inter
kehilangan gelar pada pekan terakhir dan banyak ultras Lazio memanggil
manajer Alberto Zaccheroni untuk bertanggung jawab.
Persahabatab
lain dari Lazio berdiri sekitar tahun 80an, yaitu Triestina.
Persahabatan ini terbentuk saat keduanya bermain di Serie, saat Ultras
Triestina membentangkan spanduk untuk Lazio, dalam bahasa italia Italia,
Selamat Datang Eagles, bersama kita kembali. Kebersamaan ini hanya akan
menjadi kuat ketika, saat pertandingan Coppa Italia di Stadio Olimpico,
diantara Lazio dan Triestina sangat membenci rivalany yaitu AS Roma,
fans Triestina mengibarkan Lazio spanduk di tribun mereka.
Persahabatan
juga terjalin antara Ultras Lazio dengan supporter Hellas Verono. Hal
ini didasarkan pada dua kelompok yang menjadi penganut sayap kanan, dan
berbagi prinsip sesama ultras. Namun, Fans Verona adalah orang-orang
yang bershabat juga dengan Fiorentina, yang sejarahnya merupakan saingan
dari Lazio, yang berarti hanya ada satu amicizia, atau persahabatan,
sebagai persahabatan yg asli. Persahabatan seperti ini juga dipakai
dengan ultras Chieti.
Sejak pertama mereka bermain di Eropa,
Lazio mulai membangun persahabatan di tingkat internasional. Yang paling
penting adalah dengan Ultras Real Madrid yang dikenal sebagai Ultras
Sur, Espanyol Brigadas dan Chelsea.
Pertama, dengan Real, pada
tahun 2001 saat pertandingan Liga Champion UEFA antara kedua tim,
sementara dengan Chelsea yang didirikan pada tahun 1970an.
Rivalries
Sejauh
ini saingan besar Lazio, adalah tim satu kota mereka AS Roma, dan
berjuang untuk menjadi yang terbaik pada Derby Della Capitale, dan
dianggap sebagai salah satu Derbi terbesar di dunia.
Saingan
lainnya termasuk di Italia, Napoli, persaingan yang dimulai pada tahun
1980-an dan khususnya karena bekas-persahabatan antara Napoli dan Roma,
yang kini telah menjadi Derby itu sendiri, Derby del Sole, tetapi juga
karena kedekatan antara kota Roma dan Naples.
Selama tahun
1970-an, Lazio membangun kebencian yang kuat kepada Pescara Calcio, yang
menganggap kehadiran Lazio sebagai saingan besar mereka. Karena
kedatangan Pescara hanya sebentar di Serie A, pertandingan ini belum
dimainkan hingga sekarang selama lebih dari satu dekade. Namun, dua fans
tersebut berbenturan di pertandingan Primavera di Ancona netral.
Ultras
juga menganggap Livorno dan Atalanta menjadi musuh besar mereka. Kedua
rivalr ini lahir karena ideologi politik, Livorno dan Atalanta
berpedoman fans sayap kiri, sementara Lazio sayap kanan. Icon Lazio
Paolo Di Canio dan Icon Livorno Cristiano Lucarelli Livorno memberikan
rasa hormat yang kontroversial kepada fans saat menjalani pertandingan,
dan di antara kedua sisi.
Lazio juga menanggap Fiorentina,
Juventus, Milan sebagai saingan, sedangkan di Eropa, Arsenal telah
ditambahkan ke dalam daftar panjang kebencian, rasa benci yang terjadi
pada tahun 2000, dengan perkataan rasis dan intimidasi yang diarahkan
pada pemain Arsenal, terutama Patrick Vieira dari Ultras Lazio dan
defender Siniša Mihajlović.
From : wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar